Minggu, 18 Oktober 2009

cerita hidup ku


tanggal 24 july 2009
friday
time 9:42

hari demi hari aku merasa kan hidup yang sesungguhngi kehidupan nya, kenapa hidup ku selalu di balut dengan masalah. masalah keluarga masalah sesama teman bermain, masalah sama teman kampus, aku sendiri bingung, kenapa setiap orang selalu mengalami hari-hari yang indah? kenapa moment itu ngak pernah singgah dalam kehidupan ku,? dari kecil aku di tinggal oleh ayah ku tercinta, sewaktu aku sedang membutuh kan sosok seorang ayah di sisi ku, tapi kenapa dia pergi? kenapa dia ngak mau melihat anak nya mengarungi kehidupan ini.
tapi dengan semua itu aku ngak pernah ada merasa menyesal, ngak ada rasa sesal sedikit pun, mungkin itu jalan dari kehidupan keluarga ku, dan alhir dari semua yang di jalani oleh ayah ku, aku mengira pada awalnya tanpa ada nya sosok seorang ayah di dalam keluarga kecil kami semua itu tidak masalah, tapi, semua orang memandang sebelah mata keluarga kami, mereka beranggapan jika ayah ku ngak ada, maka ngak akan ada yang membela di dalam keluarga kami , jangan kan orang lain, saudara sendiri seperti enggan menganggap kami itu adalah bagian dari saudara mereka, entah mengapa mereka melakukan itu semua terhadap kami sekeluarga, sehingga dengan sedih nya seorang mama, lalu kami tinggal di sebuah kota kecil yaitu kota dmai, di sana lah kami mengarungi hidup, banyangkan seorang mama mencari nafkah untuk menghidupi 5 orang anak nya agar kami bisa menjalani hidup seperti yang di jalani semua anak biasa nya.
mama ku menghidupi beberapa anak nya dengan cara mencari upah menjahit karpet, yang mana haraga satu karpet nya hanya Rp.500, jika karpet yang di jahit itu kecil ngak apa-apa, tapi untuk menyelesai kan satu karpet itu sangat lama, kadang hanya bisa menyelesaikan satu karpet dalam satu hari, yang akan di keluarkan dalam kebutuhan keluarga itu lebih dari penghasilan yang di dapatkan, aku menangisdi dalam hati, kenapa saudara-saudara kami ngak pernah mnoleh sedikit pun dengan kondisi keluaga kami, seakan-akan rasa iba itu tidak ada sedikit pun, aku tau, mama ku menangis mengarungi kehidupan yang di jalani nya, dan meratapi semua yang di alaminya, tapi kenapa di depan kami dia seolah-olah sanggup menjalani semua itu dan tidak ada masalah bagi nya menghidupi anak-anak yang mana di saat itu lagi membutuhkan biaya yang brgitu banyak, aku merasa bangga dengan mama ku, dia begitu kuat, ngak pernah dia melontarkan kata-kata mengeluh ataupun sikapnya terhadap kami, tapi kami yakin, di hati nya pasti ada rasa jenuh dan rasa ingin memberontak, tapi tanpa ada rasa sayang terhadap kami semua, dia ngak bakalan menjalani itu semua dengan sabar, maka nya aku yankin sekali kalau mama ku sayang baget erhadap kami semua.
entah bagaimana yang terdapat dalam isi fikifran mama ku, ia mmutuskan untuk menjadi pembatu rumah tangga di rumah orang, bertepatan di negara tetangga, yaitu malaysia, mama ku menjadi TKI di sana, aku sedih mama ku memutuskan untuk menjadi pembantu rumah tangga di negara tetangga, sehingga ia memutuska untuk menyuruh ku untuk melanjutkan sekolah di kampung, yaitu tinggal bersama nenek dan tante ku,.
tanggal 26 july 2009
sunday
date 12:27
di saat aku tinggal bersama tante dan nenek ku, aku dan kakak ku yang ke 3, aku di sana melanjutkan sekolah kami, dan kakak ku yang paertama dan yang ke dua tinggal di rumah kami yang bertepatan kota dumai, di sana lah kakak ku tinggal, kami pun hidup berpencar, aku menangis melihat semua yang terjadi oleh keluarga ku, aku dan kakak ku tinggal di kampung bukan nya bahagia, kami malah di kucil kan oleh keluarga dari mama ku di sana, mereka selalu memandang kami dengan sebelah mata, tapi semua ini kami anggap sebagai cobaan dalam keluarga ku, kami ngak begitu tertekan dengan keadaan yang kami alami di sana ber dua, setiap bulan nya mama ku mengirimkan uang untuk kebutuhan kami hidup dan melanjutkan sekolah, aku tau itu semua, tapi apa, setiap kali mamaku mengirim uang untuk hidup kami, jangankan buat jajan di rumah kami di beri, jajan sekolah seperti anak-anak lain nya pun ngak. bayangkan anak-anak lain nya menikmati masa kecilnya dengan indah, selalu di beri kasih sayang oleh kedua orang tua nya, tapi kami ngak bisa mersakan itu semua,apa lagi aku, yang baru sebentar merasakan kasih sayang dari sosok seorang ayah, aku kadang merasa iri dengan semua anak-anak lain nya yang selalu di bela oleh ayah nya jika dia ada masalah, aku iri banget, sedangka aku apa, jika aku ada masalah, hanya aku dan kakak ku yang mejalani semua itu dan sebalik nya, seosok seorang tante bagi kami tidak ada, kenapa? tante di hati kami tidak ada, karena ada dan tidak ada nya seorang tante di hati kami sama saja, tidak ada veda nya, tidak pernah dia merasa membela kami dan melindungikami jika ada ,asalah, kami sendiri yang menjalini semua itu,.
kadang aku berfikr, tuhan itu tidak adil terhadap kami, kenapa ia menrengut ayah ku yang sangat kami sayangi? hany itu yang bisa kami harap kan di dalam kehidupan kami, seiring berjalan nya waktu, kakak ku pun selesai menjalan kan bangku sekolah nya, dan aku di tinggal sendiri di sana, di samping itu keluargga aku sudah hijral ke pulau batam bersama dengan kakak ku, dan aku memiliki adik wanita yng mana di titipkan juga di kampung tenpat aku tinggal, alu yang selalau menjaga asik ku yang sangat aku sayang, aku sayang banget dengan adik ku itu, terkadang ia melaku kan kesalahan ia selalu di marahi dan di pukuli, aku ingin sekali membantu nya, tapi apalah daya ku, seorang anak kecil yang numpang hidup di kehidupan orang lain, tapi drngan itu semua aku selalu memeluk adik ku, dan menangis, aku berfikir lagi, kenapa kehidupan kami seperti ini? apa yang telah kami lakukan sehingga semua penderitaan tidak ada hentinya,. di kala itu aku sekolah selalu mendapat kan peringkat kelas, dan adik ku juga begitu, tapi dengan semua yang kami dapatkan tante ku anggap itu semua hanya lah rekayasa kami semata, aku sedih dengan semua kata-kat pedas yang di lontar kan oleh tante ku kepada kami, dan aku berkata kepada adik ku, " dik biarkan aja orang mao berkata apa, tapi semua yang di kata kan oleh orang tidak lah benar", adik ku menanyakan kepada ku, kenapa semua orang memiliki ayah? dan ayah kita mana? aku tak kuat untuk mengatakan yang sesungguhnya kepada adik ku, pertanyaan itu tidk pernah aku jawab, aku takut jika aku menjawab semua pertanyaan itu, hanya akan membuat adik ku sedih, dan aku tidak mau melihat adik ku sedih, aku tidak mau..., lebih baik aku yang mengalami semua penderitaan yang dia alami, dan aku ngin melihat dia tertawa dan bahagia seperti anak-anak lain nya, aku ngak mau apa yang aku alami di alami juga oleh adik ku, di waktu aku menginjak sekolah kelas lima SD, dan adik ku menginjak kelas tiga SD, kami bermain pulang sekolah sampai menjelang senja, kami ingin merasakan seperti apa yang di rasakan oleh anak-anak lain nya, dan sesampai di rumah, aku dan adik ku di marahi, dan di pukuli oleh tante ku, aku tau apa yang kami lakukan itu salah, tapi apa salah kami merasakan apa yang di rasakan oleh anak-anak lain nya? dan kami pun berdiam diri di kamar, sambil menangis, aku bertanya-tanya, apa mama ku tau dengan semua yang aku alami bersama adik ku.?
di waktu malam badan adik ku panas tinggi, aku fikir itu hanya panas biasa dan aku hanya mengompres kepala nya, tapi sampai besok hari nya adik ku tidak sadarkan diri, aku bingung


22 september 2009
banten
pada hari ini saya bercerita tentang holyday di daerah banten tepat nya di daerah kampung kosa, awal nya gw sama temen-temen gw happy bgtz mao berengkat ke daerah banten, gw ngak pernah mikirin masalah sedikit pun, yang ad di dalam pikiran gw cuma happy semata, ngak mikirin di sekeliling gw, sampai pada saat nya di mana gw di banten, enger kabar bahwa orang tua gw kena musibah, orang tua gw ketangkep polisi, di saat itu gw ngak tau mao berbuat apa lagi, yang ada di dalam fikiran gw cuma pulang, kembali ke batam, hanya itu yang ada di dalam fikiran gw, dan gw berfikir bagaimana ke depan nya kehidupan gw, kuliah gw yang terbengkalai hanya karna orang tua gw kena musibah seperti itu,gw ngak tau mao berbuat apa-apa lagi dalam kehidupan gw. di dalam hati hanya berfikir, kenapa di dalam kehidupan gw selalu di beri kan cobaan yang mana keluarga gw ngak sanggup untuk menjalani nya, kenapa tuhan selalu pilih kasih dalam hidup ini, apa tuhan ini ngak adil terhadap makhluk nya yang lemah ....? apa yang dia lihat hanyalah orang yang terpandang dan berada di muka bumi ini,..?
gw jujur, menjalani hidup ini ngak sanggup jika hanya sendiri, gw ngak sanggup,,...mengapa orang seperti gw selalau di uji bagian materi, dan yang terlibat di dalam nya adalah orang yang gw sayang bagtz, orang yang paling gw hargai di bumi ini, kenapa ya tuhan...? kenp[a engkau melibatkan mereka yang merasa ngka bersalah atas semua yang gw lakukan, gw selalu bertanya kepada mu, jika itu cobaan di tjukan kepada ku, maka jangan lah engkau melibat kan orang yang ngak bersalah dalam hidup gw, apalagi orang yang paling gw sayang di muka bumi ini, tempat gw bertumpu hidup di muka bumi ini, temapat gw mencurah kan isi hati ini setelah engkau ya tuhan ku,..?
gw ngak mau mereka ikut terlibat di dalam masalah gw, gw sayang bgtz am mereka ya tuhan, seperti gw sayang dan cinta kepada mu, ku ingin seperti yang lain nya yang selalu bahagia bersama keluarga nya yang sempurna, gw pingin mersakan itu ya tuhan, berilah gw kesempatan merasakan itu walaupun cuma sebentar, danitu akan sirna sekejap saja.
tapi dengan apa yang engkau beri cobaan kepada ku ya tuhan, tak sedikit pun di hati ku untuk berputus asa, tak sedikit pun dalam hati ku menyimpang dalam hidup ini, aku percaya akan janji mu, akan timbul kebahagiaan yang hakiki di dalam hidup ini jika makhluk itu sabar dan tawakhal menjalani hidup yang di jalani nya, baik senang ataupun susah, aku percaya akan itu semua ya tuhan, atas kehendak mu, aku tak akan merasa menjauhkan diri terhadap mu setelah engkau berikan cobaan ini terhadap ku ya tuhan